When you visit our website, if you give your consent, we will use cookies to allow us to collect data for aggregated statistics to improve our service and remember your choice for future visits. Cookie Policy & Privacy Policy
Dear Reader, we use the permissions associated with cookies to keep our website running smoothly and to provide you with personalized content that better meets your needs and ensure the best reading experience. At any time, you can change your permissions for the cookie settings below.
If you would like to learn more about our Cookie, you can click on Privacy Policy.
Clara POV Perjalanan hampir satu setengah jam dari Siantar menuju Danau Toba terasa seperti waktu yang sempurna agar kami berdua bisa saling mengenal lebih dalam. Di tengah gemuruh mesin mobil dan pemandangan perbukitan hijau yang terlihat di luar jendela, aku dan Andika berbicara tentang banyak hal, hobi, kesukaan, dan prinsip hidup yang kami anut. Rasanya aneh tapi menggetarkan hati, menyadari bahwa dalam waktu kurang dari dua minggu, aku dan dia akan menjadi suami istri. Aku menarik napas dalam-dalam sebelum bertanya, pelan tapi jelas, “Bang... Apakah menurutmu keperawanan seorang wanita itu penting?” Andika, yang sedang fokus menyetir, menoleh ke arahku sesaat dan tersenyum. Senyuman itu terasa hangat, seperti pelukan di hari yang dingin. “Apakah seorang duda seperti aku, pantas m

