Bab 70 Harga Sebuah Cinta

1120 Words

Hari-hari Gibran kini diisi dengan bunyi mesin dan aroma oli. Di bengkel kecil tempatnya bekerja, suara palu dan derit logam jadi musik yang ia dengar setiap hari. Tangan yang dulu hanya memegang pena tanda tangan kontrak miliaran rupiah kini memegang kunci pas, mengganti oli, dan membersihkan knalpot mobil pelanggan. “Hati-hati, Bro. Itu bautnya udah karatan,” ujar salah satu rekan kerjanya, Doni, sambil menyalakan rokok. Gibran hanya mengangguk, wajahnya dipenuhi peluh. “Iya. Nanti ganti baru aja,” balasnya pelan. Ia tak terbiasa menunduk. Tak terbiasa disuruh. Akan tetapi sekarang—itulah hidupnya. Suatu siang, atasannya, seorang pria berkumis tebal bernama Rudi, menegurnya karena salah memasang suku cadang. “Gibran! Kalau kerja kayak gini terus, bisa bikin pelanggan kabur! Ini buka

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD