Bab 15 Perjalanan Dinas

1188 Words

Pagi itu, Rania tiba di bandara lebih awal dari jadwal. Ia mengenakan blazer krem sederhana dengan celana panjang hitam, rambut diikat rapi. Troli kecilnya berisi koper dan tas kerja. Ia sedang sibuk mencari boarding pass di ponselnya ketika suara familiar terdengar di belakang. “Kamu datang terlalu cepat,” ujar Gibran, berdiri dengan setelan kasual—kemeja biru muda yang lengannya digulung, celana chino gelap, dan tas selempang kulit. Rania menoleh singkat. “Lebih baik nunggu daripada bikin orang lain nunggu.” “Kalau aku, aku nggak keberatan nunggu kamu,” jawab Gibran santai sambil berjalan di sebelahnya menuju check-in. Mereka melalui pemeriksaan keamanan, lalu duduk di lounge. Gibran memesan dua kopi, meletakkan satu di hadapan Rania. “Tenang, ini bukan pesan rahasia. Cuma kopi.” R

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD