Bab 11 Bahaya yang Datang

1160 Words

Sejak malam di lounge itu, Rania mulai menyadari pola baru. Gibran selalu menemukan celah untuk menemuinya—kadang alasan rapat, kadang makan siang mendadak, kadang… tanpa alasan sama sekali. Meski begitu, Rania sama sekali tidak keberatan. Dia justru merasa Gibran mulai takut kehilangannya, lebih dari ketakutannya kalau mungkin semua ini akan ketahuan. Rania juga tidak pernah berusaha mengambil Gibran, tapi bila menilai waktunya, dia merasa Nayla yang mengambil apa yang seharusnya menjadi miliknya. Jadi, dia hanya mengambil kembali apa yang seharusnya dimiliki. Semesta selalu punya cara bermain. Pagi itu, Nayla datang ke kantor lebih awal dari biasanya. Ia menghabiskan hampir setengah jam di ruangan Gibran, membicarakan vendor untuk acara tunangan mereka sambil menyeruput kopi. Rania, ya

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD