Bab 95 Bayangan Belakang Jendela

1210 Words

Langit mulai berubah kelabu ketika mobil hitam milik Arga meluncur keluar dari gerbang rumah keluarga Mahardika. Lampu-lampu kota berpendar di kaca, menciptakan pantulan samar wajah Rania yang termenung di kursi penumpang. Tangannya terlipat di pangkuan, jari-jarinya masih terasa dingin sejak makan malam tadi. Arga melirik sekilas dari balik kemudi. “Kamu diam terus dari tadi. Masih kepikiran soal Zurich?” Rania menghela napas pelan. “Aku cuma belum menyangka semuanya sudah diatur sejauh itu.” Ia menatap keluar jendela, menatap deretan gedung yang menjulang tinggi. “Papa bahkan tidak menanyakanku terlebih dahulu.” “Mahardika jarang menanyakan sesuatu yang sudah ia putuskan,” jawab Arga dengan senyum samar. “Kamu pasti sudah tahu itu.” Rania menoleh. “Kamu tahu, Arga, kadang aku mera

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD