Bab 96 Lima Hari

1224 Words

Lima hari. Bagi sebagian orang, itu waktu yang singkat. Akan tetapi bagi Rania, lima hari di apartemen Arga terasa seperti berdiri di antara dua dunia yaitu masa lalu yang membakar dan masa depan yang belum berwujud. Apartemen itu terletak di lantai dua puluh sebuah gedung di pusat Jakarta, minimalis dengan d******i warna abu dan kayu muda. Dari balkon kaca, cahaya kota menari di malam hari; indah tapi dingin, seperti kehidupan keluarga Mahardika sendiri. Malam pertama, Rania berdiri sendirian di balkon, memeluk lengannya sendiri. Angin malam mengibaskan rambutnya, dan aroma hujan masih menggantung samar di udara. Arga muncul di belakangnya tanpa suara, membawa dua cangkir teh hangat. “Kamu tidak suka tempat ini?” tanyanya pelan. Rania menoleh sedikit. “Aku hanya belum terbiasa. Semua

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD