Sudah jatuh tertimpa tangga, begitulah perasaan Yuna saat ini. Tamparan Baskara di pipinya tadi masih meninggalkan rasa panas yang belum memudar dan kini, suaminya itu malah melontarkan kata-kata yang membuat dadanya seakan diremukkan ribuan batu. Cerai? Benarkah dia serius? Yuna memandang pria tersebut, berharap ada guratan keraguan di wajahnya, sesuatu yang bisa memberi harapan bahwa semua ini hanyalah amarah sementara. "Mas, kamu tidak bercanda, 'kan? Kamu mau menceraikan aku begitu saja?" tanya Yuna dengan suara bergetar. Rasanya seperti berpegangan pada ranting rapuh di tepi jurang. Wajah Baskara tetap dingin, tak sedikit pun memberi ruang bagi keraguan. "Apa kamu lihat di wajahku ini ada tanda bercanda? Aku benar-benar akan menceraikan kamu, Yuna," jawabnya tegas, penuh keyakinan.