Bab 12 : Terusik

1320 Words

“Tidurlah,” lirih Anin, berharap Lukas melepas pelukannya. “Temani aku sampai terlelap,” pinta Lukas. Anin mengangguk setuju. Lukas akhirnya melepaskan pelukannya dan berbaring di sofa, sementara Anin memilih duduk di lantai. Lukas meraih tangan Anin dan memeluknya. Keduanya saling menatap begitu dalam. Lukas memutuskan pandangan lebih dulu, memejamkan matanya. “Selama kita bersama, kamu tidak boleh dekat dengan lelaki lain,” gumam Lukas tanpa membuka matanya. “Memangnya boleh semarah itu saat melihatku dengan lelaki lain?” tanya Anin pelan. “Dia memelukmu, Anin,” jawab Lukas dengan suara rendah, sedikit menahan emosi. “Wanita itu menciummu,” balas Anin tanpa ragu, seketika menggigit bibir bawahnya, merutuki mulut lancangnya. Lukas membuka matanya, terkejut dengan balasan Anin. Sement

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD