Pagi harinya, setelah salat subuh, Iqbal duduk di sebelah Safina yang sudah bangun, tetapi masih rebahan di ranjang. "Kamu udah baikan, Fin? Perut kamu masih kerasa sakit enggak?" Pria itu menatap istrinya dengan perasaan khawatir. "Udah enggak terlalu sakit lagi kok, Pak. Hari ini aku mau ke kampus, ada kuliah." "Apa enggak sebaiknya kamu istirahat di rumah dulu hari ini, Fin?" Iqbal ingin melarang istrinya datang ke kampus. "Kalau terlalu sering bolos, nanti aku nilaiku enggak keluar, Pak." Iqbal menggaruk kepala. "Iya juga sih. Mau dibantu ke kamar mandi?" Safina menggelengkan kepala. "Enggak usah, Pak. Aku bisa sendiri, kok." "Ok. Terus sampai kapan lagi kamu manggil saya Bapak? Seminggu yang lalu kamu sudah manggil Aa, kok sekarang jadi Bapak lagi?" Safina tersenyum. Di