Rea melambaikan tangan dengan senyum lebar-lebar. Ibu juga tampak begitu semringah dan auranya super positif. Di teras, Rea bersama Jayakarsa mengantar kepergian para tamu Banyuliang. Mereka bertolak pulang di pukul empat sore selepas asar bersama. Sampai akhirnya, rumah kembali sepi dari yang semula terdengar riuh. Tapi tidak benar-benar sepi, kok. Ada yang berbenah di dalam, masih seperti dongeng kerajaan di mana Rea sebagai ratunya. Kini Rea melirik sosok pria yang berdiri di sebelahnya, Jayakarsa membalas dengan lirikan serupa. Alhasil, jadi saling berpandangan. Kuat-kuat Rea menahan senyum dengan kuluman, lalu masuk dan berjalan di depan Jaya. Saat itulah senyum Rea terukir. Bagaimana bisa ada laki-laki seperti Jayakarsa? Dan bagaimana mungkin lelaki yang seperti ini pernah gaga