36 | Mau-Mau tapi Malu

2211 Words

"Sebelas hari lama, ya?" Ampun, deh! Ingat, tidak, beberapa saat lalu Rea bilang apa? Tanya apa? Ya, soal pertemuan Jayakarsa dengan pak dokter. Sialannya, seperti biasa, Jaya membelokkan obrolan. Sangat menunjukkan bahwa dia tidak ingin membahas apa yang Rea katakan. Tidak bisa begini. Mau sampai kapan, kan? Rea tangkup dua sisi wajah pria bercambang itu, membuat mata ke mata jadi saling bersitatap lebin intens. Masih ada tetes air yang turun dari rambut Jaya, menuruni leher yang sejenak membuat fokus Rea terpecah. Jakunnya .... Ehm! "Aku bilang apa tadi? Nggak usah belok-belokin obrolan, Mas. Dan ini penting bagi kelangsungan hidupku sebagai partner fisik Mas Jaya, jadi jangan berkelit lagi. Spill dikit aja soal pertemuan sama Dokter Sucipto, aku berhak tahu, kan?" Apalagi dokte

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD