Pintu diketuk pelan. Matteo menyelipkan kepala. “Boleh saya masuk sebentar.” Arielle menoleh. “Tiga puluh detik.” Matteo masuk dengan langkah ringan. Di tangannya ada amplop kecil. “Dari direktur rumah sakit. Mereka mengucapkan terima kasih karena keluarga mengirim banyak bunga. Mereka menolak menyebut nama keluarga. Mereka menghormati.” Alvaro mengangguk. “Bagus. Balas dengan kartu kosong.” “Siap.” Matteo menatap Alvaro sekilas, lalu ke Arielle. “Jadwal fisio akan dibawa pelatih besok pagi. Jalan pelan dulu hari ini.” “Bagus,” kata Arielle. “Kau boleh keluar.” Matteo menahan senyum. “Baik.” Ia menutup pintu kembali. Alvaro memutar kepala pelan ke arah jendela. “Hari ini aku ingin membaca.” “Aku ambilkan buku,” ucap Arielle. “Apa yang kau inginkan.” “Buku tentang kebun,” kata Alva