Aula kecil itu dipenuhi hawa berat. Hanya ada Alvaro, Arielle, Matteo, dan dua pengawal yang berdiri kaku di sudut ruangan. Di atas meja kayu panjang, amplop cokelat diletakkan terbuka. Di sampingnya, cincin berukir inisial keluarga De Luca berkilat di bawah cahaya lampu gantung.
Alvaro duduk di kursi utama, kedua tangannya terkunci di depan d**a. Arielle berdiri di belakangnya, kedua telapak tangannya dingin karena gugup. Matteo berdiri di sisi meja, membawa map hitam penuh catatan.
“Mulai,” suara Alvaro berat, penuh perintah.
Matteo membuka map, mengeluarkan plastik bening berisi tutup jarum suntik yang pernah ia sebutkan. “Ini kuncinya, Tuan. Tutup jarum yang ditemukan di kamar Ellise. Saya meminta laboratorium internal menganalisisnya. Hasilnya… jarum itu mengandung residu benzodiaz
