Di ujung jalur batu, seorang pria paruh baya tengah menunduk, memotong ranting mawar kering. Tubuhnya kurus, wajahnya berkerut dimakan usia, namun sorot matanya selalu jernih. Arielle mengenalnya baik. Dialah Paman Bill, tukang kebun yang sudah puluhan tahun mengurus halaman keluarga De Luca. “Paman Bill,” panggil Arielle pelan. Pria itu mendongak, buru-buru menegakkan badan, lalu menunduk sopan. “Nyonya. Apa ada yang bisa saya bantu?” Arielle mendekat, menatapnya lekat. “Aku ingin bertanya. Jawab dengan jujur. Apakah kau pernah berbicara dengan Leon? Anak kecil yang baru beberapa hari ini tinggal di rumah?” Paman Bill tampak bingung. “Leon? Saya bahkan belum pernah melihatnya, Nyonya. Saya sibuk di kebun sejak pagi sampai malam. Kalau bukan Matteo atau pengawal yang mengantar, saya ti