⚠️Fakta Ciuman Di Kening Itu Bukan Alvaro ⚠️

1608 Words

Langkah Matteo menyusuri lorong vila terasa berat namun mantap. Setelah menerima perintah langsung dari Alvaro, ia tahu tidak ada ruang untuk kesalahan. Setiap keputusan harus presisi, setiap gerakan harus mengarah pada jawaban. Ia paham, sesuatu telah terjadi pada Arielle. Sesuatu yang cukup besar hingga wanita sekuat itu meminta pria yang mencintainya untuk pergi. Sesaat sebelum mencapai ruang kerja Alvaro, langkah Matteo terhenti. Pintu kamar Ellise yang berada di sisi kanan lorong tampak terbuka sedikit. Ia tidak berniat mengganggu, tetapi bayangan seseorang melintas di celah pintu, menarik perhatiannya. Seorang pria berada di kamar itu. Jas putihnya rapi, stetoskop tergantung di leher. Jelas dia seorang dokter. Namun yang menarik perhatian Matteo bukan profesinya, melainkan postur

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD