⚠️Hasrat Pribadi Adalah Bom Waku⚠️

1176 Words

“Dia pulang tanpa perempuan itu,” suara Reina terdengar pelan, tapi tegas. Nadanya bukan lagi sekadar keluhan. Itu peringatan. Penuh tekanan. Louise yang baru saja masuk ke ruangan pribadi Reina tidak langsung menjawab. Ia hanya menatap wanita itu, lalu menutup pintu di belakangnya dengan satu gerakan perlahan. Tidak ada pelayan. Tidak ada saksi. Hanya mereka berdua, dalam kamar penuh aroma mawar dan kemarahan yang nyaris membakar udara. “Aku tahu,” jawabnya akhirnya, tanpa ekspresi. “Dia buang aku seperti sampah.” Reina mendekat, matanya menyipit. “Aku dipermalukan. Ditinggal dalam keadaan memalukan. Kau tahu apa yang lebih menyakitkan daripada dikhianati?” Louise tidak menjawab. “Dihianati oleh seseorang yang kau tunggu selama bertahun-tahun.” Reina berhenti tepat di depan Louise.

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD