62 : Cinta dan Dendam

1581 Words

Bersama ibunya, Nakia menghabiskan waktu setengah jam untuk jalan-jalan sore mengintari komplek. Kemudian mereka mampir di kedai bakso dan mie ayam yang baru buka, lokasinya tidak jauh dari gapura keluar-masuk perumahan. Aroma kuah kaldu yang menyerbak membuat Nakia tergoda, lalu dia membujuk ibunya untuk turut makan di sana. “Kalo sesekali boleh ‘kan, Bu?” tanya Nakia dengan nada merayu. “Lagian tempatnya juga higenis. Lihat, yang makan banyak. Itu bukti kalau, selain bersih, rasanya juga pasti enak.” “Siapa yang tau, Mbak? Selera setiap orang ‘kan beda-beda. Enak di mereka, belum tentu enak di lidah Mbak sama Ibu.” “Kalau nggak nyoba, mana mungkin kita tau. Ayo cari tau dulu.” Pada akhirnya ibu mengalah dan pasrah begitu saja saat Nakia menariknya memasuki kedai. Setelah menempati sa

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD