Beberapa jam kemudian, Dominick kembali ke hotel. Pintu kamar terbuka pelan tanpa ketukan. Sherina duduk bersandar di tepi ranjang sambil membaca buku tebal di tangannya, menatap ke arah pintu tanpa bicara. Matanya sembab, tapi wajahnya tetap lembut dan tersenyum manis seperti biasa setiap kali menatap ke arah sang suami. "Kau baik-baik saja?" tanya Sherina pelan sambil bangkit dan membantu membukakan pakaian sang suami, ini sudah menjadi kebiasaan sejak mereka menikah beberapa waktu lalu, awalnya Dominick menolah apa yang dilakukan sang istri, tapi lama kelamaan dia merasa terbiasa dengan pelayanan sang istri padanya. Ya, Sherina melakukan semuanya sendiri untuk sang suami, termasuk memasak, menyiapkan pakaian sang suami, bahkan mencuci pakaianpun dia sendiri yang melakukannya. Dia tida

