Lembaran Baru

1260 Words

Ketika Kikan sampai di tempat pernikahan, ia hanya menemukan suami Rimar dan salah seorang teman Halim. Tanpa ada Halim di sana. Jujur saja sedikit buat Kikan bingung sampai ada yang menjelaskan. Mereka bilang Halim tadi yang terakhir masuk, bilangnya perlu menelepon seseorang dulu. Kikan menunggu, duduk bersama Oma dan Rimar Felora sudah pindah-pindah kursi di sana, sesekali menanyakan Uncle dokternya. Kikan pikir Halim akan segera muncul, beberapa kali ia menatap ke arah pintu dan berharap pintu di buka, Halim muncul. Akan tetapi sampai waktu yang ditentukan dekat, Halim sama sekali belum terlihat batang hidungnya sekali pun. “Waktunya sudah sebentar lagi,” kata orang yang mengurus surat-surat pernikahan di sana. Rasa cemas Kikan langsung saja meningkat cepat. “Sebentar, Pak. Pen

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD