Plan B

1520 Words

“Mas, kenapa-sih, mereka begitu bencinya ama aku? Padahal aku gak pernah, loh. Ngusik mereka.malah bisa di bilang, aku itu gak pernah ngerugiin mereka. Kenapa mereka seolah sakit hati banget, ke aku?” Keluh Nana dengan derai air matanya setelah samoai di dalam mobil. “Kamu emang gak pernah, nyenggol mereka secara langsung. Tapi, kehadiran kamu itu jadi tornado buat mereka…” gelak Demian membuat sang istri mencibirkan bibirnya. “Kamu malah becanda gitu, Mas?” “Sudahlah, Sayang…” Demian mengusap kepala sang istri dan mengecup dahinya. “Dalam hidup, kita tidak bisa memaksakan orang lain menyukai kita, dan menerima kenyataan yang terjadi. Orang lain cenderung mempertahankan pendapat mereka sesuai yang mereka pikirkan…” sebuah tarikan nafas terhembus dari bibir sang CEO. “Kenapa hal itu terj

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD