Pertama dan Terakhir

1300 Words

Tak terima Amaya mempertanyakan bahwa setiap adegannya barusan merupakan DRAMA. Respati langsung menegaskan, “Ini bukan drama, Amaya. Sudah sejelas ini, tapi kamu masih bertanya? Kamu memancing saya untuk berbuat lebih, ya?” Bisa saja Respati melakukan hal lebih pada Amaya. Namun, Respati masih memikirkan Amaya. Takut bila terlalu jauh, Amaya belum siap. Meski dulu mereka telah melakukan hal yang lebih jauh dari sekadar pelukan. Tapi kini situasi dan kondisinya berbeda. Respati merasa harus memulai semuanya dari nol. Tentu, DENGAN BAIK agar Amaya berkesan dan bersedia memberinya kesempatan kedua. “Saya benar-benar tidak mengerti! Sejak Bapak pamit pergi sampai sekarang kembali, sikap Bapak aneh. Bapak kerasukan jin gunung mana?” Tentu saja Respati membantah, “Huuss! Enak saja. Saya

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD