Seminggu sudah waktu berlalu, kini kandungan Elisa sudah memasuki bulan ke sembilan waktu rawan untuk Elisa melahirkan. Difteri memperkirakan jika Elisa akan melahirkan seminggu lagi, dan seisi rumah pun sudah siap siaga untuk Elisa. Seperti papih Jhon yang yang resign, bunda kenanga yang sudah tidak pernah ikut arisan ibu-ibu, bahkan Vano pun ikut resign sampai Elisa melahirkan.
Elisa sangat bersyukur memiliki keluarga yang sangat mencintainya. Keluarga yang bisa menggantikan sosok ibu dan ayah. Meskipun mereka bukan ibu kandung Elisa, tapi tidak pernah sekalipun mereka membeda-bedakan.
Elisa memegang perutnya yang buncit. Perutnya terasa sakit lagi, kini bahkan lebih hebat. Waktu melahirkn masih seminggu lagi, dan Elisa menganggap jika sakit di perutnya ini adalah hal yang biasa dia
