Hanya Senja-Lembar Kedelapan Puluh Satu

1505 Words

“Assalamualaikum.” Ucapan salam dari sepasang suami istri yang baru saja melangkahkan kakinya masuk ke dalam rumah mewah bernuansa putih itu, seketika mencuri perhatian Sangaji yang saat ini sedang duduk di sofa ruang tengah, rumah kediaman keluarga Mandala. Namun, tak disangka-sangka, Alfarezi–pria tampan berkemeja hitam–yang tengah duduk membelakangi pintu masuk pun, ikut menoleh, menatap pada sang adik, diikuti seulas senyum lebar tertampil dari kedua sudut bibir. Dan, kehadiran pria itu jelas membuat Senja seketika berlari menghampiri sang kakak yang baru saja berdiri dari tempatnya, berhambur, memeluk tubuh kekar lelaki itu, tanpa melihat kehadiran sang ayah mertua di tempat tersebut. Saking senangnya, dia pun lupa, bahwa saat ini dirinya tengah berbadan dua. “Abang ikut makan mal

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD