Setelah lebih dari tiga jam menunggu di ruang pribadi Sharga, akhirnya pria tampan bersneli itu kembali datang, menenteng beberapa berkas di tangan kanannya, kemudian menaruh map-map tersebut di atas meja, sesaat sebelum dirinya berjalan menghampiri sang istri yang tengah duduk bersandar di atas sofa. Dan setelah tiba, dia pun ikut menjatuhkan tubuhnya tepat di samping wanita itu, seraya mengembuskan napas panjang. “Udah selesai, Mas, rapatnya?” tanya Senja, mematap wajah sang suami yang terlihat begitu penat. Walau lelah, pria tampan itu masih bisa memberi seulas senyum, sambil berangsur menidurkan kepalanya di atas paha Senja. “Udah,” jawabnya singkat. Sembari memainkan rambut Sharga, wanita itu kembali bertanya, “setelah ini, Mas masih ada kerjaan lain? Atau ... ada rapat lain?”