Married By Agreement

386 Words
Shakila tercengang saat Danny-ayahnya memberitahu kalau sebentar lagi semua fasilitas yang ia gunakan sejak baru lahir sampai usianya menginjak dua puluh lima tahun harus hilang karena perusahaan Danny bangkrut. Semua tender yang biasa menghasilkan uang ratusan milyar gagal total dan hanya meninggalkan hutang demi hutang. Belum lagi bunga pinjaman modal usaha di bank mulai menumpuk dan harus segera dibayarkan atau aset sebagai jaminan akan dilelang oleh bank. "Papi sudah tidak sanggup lagi, Shaki." Danny menghela napas beberapa kali. Shakila mengambil gelas berisi ice tea miliknya lalu meminumnya agar kepalanya tetap dingin menghadapi kabar tergila yang pernah ia dengar sejak lahir. "Kita bangkrut, pi? Mobil, kartu debit dan kartu kredit aku akan ditarik semua?" Tanya Shakila dengan panik. Danny mengangguk dengan berat, sejak Susan-istrinya meninggal Danny terlalu memanjakan Shakila dengan materi hingga Shakila terlena dan selalu menghambur-hamburkan materi yang diberikan Danny.   "Astaga, apa yang harus kita lakukan pi?" Tanya Shakila dengan panik. Hidup miskin tidak pernah terbayangkan dipikiran Shakila, selama ini ia selalu hidup dalam kemewahan dan juga pesta pora untuk menghilangkan kesepian sejak Susan meninggal sedangkan Danny sibuk kerja. "Shaki nggak mau hidup susah, pi. Shaki masih pengen beli Hermes, Prada dan LV. Mereka mau keluarin seri terbaru dan aku belum punya," Shakila semakin panik membayangkan hobi gilanya mengkoleksi tas bermerek akan hilang kalau Danny bangkrut. Danny lagi-lagi menghela napas. "Maafin papi, Shaki." Wajah Danny sendu dan Shakila tau kalau sebentar lagi hidup ia akan berubah total. "Nggak ada cara lain, pi? Ajuin pinjaman atau apalah pokoknya Shaki nggak mau hidup miskin!" Shakila mulai meninggikan suaranya. "Ada tapi mungkin kamu nggak akan mau," balas Danny. Wajah putus asa Shakila berubah jadi lebih antusias setelah mendengar ada cara agar keluarganya tidak bangkrut. "Apa pi?" "Sebenarnya ada orang yang mau memberikan dana besar untuk menolong perusahaan papi tapi syaratnya gila, papi nggak setuju dan mengusir dia," Danny teringat seminggu yang lalu ada seseorang datang dengan tawaran tergila untuk menyelamatkan perusahaannya tapi ia tolak karena Danny tidak mungkin mau mengabulkan syarat itu. Shakila semakin penasaran. "Syarat apa? Ya ampun, seharusnya papi terima saja! Di mana lagi kita cari orang yang mau kasih dana besar dalam kondisi perusahaan seperti ini," oceh Shakila tanpa tau kalau syarat itu akan mengubah hidupnya. "Dia akan memberi dana sebesar satu triliyun tapi kamu harus menikah dengannya, gila kan! Papi lebih baik bangkrut daripada menjual kamu ke dia hanya demi uang," balas Danny. Shakila langsung menganga saking kaget mendengar ucapan Danny. "Aku mau! Aku nggak bisa hidup miskin!" ****
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD