41. Terbongkar

1918 Words

Sandra bisa sedikit bernafas lega. Akhirnya dia bisa keluar dari ruangan Viky karena Viky menyuruhnya untuk membuatkan teh camomile untuknya dan Paman Zen. Dan beruntungnya Sandra, Zen sama sekali tidak meliriknya. Dia terlalu fokus dengan amarahnya. Viky sepertinya akan kerepotan menenangkan Zen. Sandra sedang dalam perjalanannya ke pantry. Dan saat melewati pintu darurat, Sandra menoleh ke kanan dan kiri. Semua orang terlihat sibuk dengan komputer mereka. Sandra secepat kilat membukanya. Dia perlu menghubungi Erik. “Halo, Nyonya.” Erik begitu cepat tanggap. Hanya dua kali dering, dia langsung menjawabnya. “Erik, aku ingin kau mencari tahu tentang Zen Faruq.” “Hah?? Apa tidak salah, Nyonya?” “Kerjakan saja!” Dan Sandra menutup panggilannya begitu saja. Setelah menutup panggilannya,

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD