"Jadi begitu?" Seorang pria paruh baya sedang berbicara di telepon. "Hmm, baiklah. Jangan lupa kirim foto mereka! Terima kasih. Ambil bonusmu di Sapta besok!" Pria itu mematikan panggilan dengan seringai di wajahnya. Ada raut kepuasan tercetak jelas di matanya. Rupanya, anak buahnya baru saja memberikan informasi yang sangat berguna. "Sudah aku duga." Pria itu kemudian tertawa. Suasana ruang kerja itu sangat sepi, membuat suara tawanya terdengar keras. Pria itu duduk dengan tenang di atas kursi kerjanya. Satu tangannya memegang cerutu, mengarahkannya pada bibirnya yang mulai tipis, menghisapnya perlahan, lalu keluarlah asap putih dari sela-selanya. Matanya setajam elang dengan bulu mata yang lebat dan lentik membungkusnya. Garis rahangnya tegas dan bersih, menampilkan sosok maskulin.