Aryana melanjutkan langkahnya, gadis itu terhenti di lobi. Lalu duduk di lobi perusahaan. Dia kembali mengingat masa-masa di saat dia awal bertemu dengan Rendi. Tepat di pintu masuk. Aryana mengukir seutas senyuman pada bibirnya. Dia mengingat momen sosok wajah dingin itu untuk pertama kali. Wajah tampan yang tanpa sengaja terkena tumpahan air kopi dari cup dalam genggaman tangannya. "Tampan dan dingin." Gumam Aryana. Lalu berdiri keluar dari dalam perusahaan tersebut, menuju ke kafe seberang jalan. Gadis itu masuk ke dalam, memesan kopi yang sama seperti biasanya lalu duduk di salah satu meja. Menikmati secangkir kopi hangat. Klien Rendi baru saja keluar dari dalam ruangan kerjanya. Tepat saat itu ponsel Rendi berbunyi, ada notifikasi masuk dari kartu kredit miliknya. Rendi tersenyu