"Kamu belum makan sejak pulang dari perusahaan Syakila. Kita makan bersama-sama." Ajaknya seraya membantunya berjalan menuju meja makan, lalu keduanya menikmati makan bersama. "Kamu mau terus tidur atau bersantai dulu? Aku mau lembur, ada beberapa berkas yang belum selesai aku tanda tangani." Rendi menatap wajah Aryana, menunggu jawaban dari wanita tersebut. "Aku ikut kamu, boleh?" Tanyanya dengan nada ragu. Rendi tersenyum lalu membawanya dalam gendongan, masuk ke dalam ruangan kerjanya. Aryana berpegangan pada kedua bahunya. Dia mulai merasa nyaman berada di sekitar pria itu. "Kamu bukan pria jahat." Ujarnya sambil menatap wajahnya. "Apa kamu berpikir aku pria yang jahat? Kapan?" Rendi penasaran dengan pemikiran Aryana tentang dirinya. Rendi belum meletakkan tubuh Aryana. "Saat