"Oke, jadi aku tidak bisa membayarnya dengan apapun. Kamu kapan keluar dari rumahku?" Tanyanya pada Rendi. Pria tersebut masih santai-santai di dalam rumahnya. Tak kunjung keluar dari rumah Aryana. "Aku akan tidur di sini." Tanpa rasa malu masuk kembali ke dalam kamar Aryana. "Aku sangat kelaparan, dia pria tidak waras. Ah biarkan saja dia di sini. Aku akan keluar untuk membeli sesuatu, astaga uangku juga semakin menipis! Bagaimana aku bisa makan besok?" Mengintip isi dompetnya di sebelah tempat tidurnya. Berdiri di depan meja rias. Rendi ikut mengintip isi dompet Aryana dari belakang punggungnya. "Hahahhahhaha!" Pria gila tersebut meledakkan tawanya tepat pada telinga Aryana. Aryana geram sekali, karena kaget dia segera memukul wajah Rendi Saputra. "Buaaakkk!" hidung Rendi berubah m