"Aku sudah selesai, kamu lanjutkan sarapan mu." Aryana berdiri dia melewati sisi lain untuk menghindar jika nanti Kinsens menahannya lagi. Gadis itu tidak mau membuat segala-galanya menjadi rumit. Pria yang dia temui hari ini begitu berbeda dengan teman masa kecilnya. "Kamu benci padaku?" Tanya Kinsens, dia segera ikut berdiri mengejar Aryana yang tidak memperdulikannya. Aryana tetap melangkah menuju ruang kerjanya. Dia tidak peduli dengan Kinsens yang tetap mengejar dari belakang punggungnya. Rendi berada di dalam ruang meeting, pria itu tidak melihat Kinsens di sana. Harusnya Kinsens berada di sana dan mengikuti acara meeting tersebut sampai selesai. "Kenapa Kinsens tidak ada? Tapi malah diwakilkan oleh asistennya?" Gumam Rendi pada Devan. "Beliau masih sarapan Presdir." Jawab