Aryana Safira hampir sampai di jalan raya, tepatnya hampir sampai di trotoar. Gadis itu menatap sekitar, niatnya mau naik taksi saja untuk kembali ke rumah kontrakan. Tapi tiba-tiba mobil Rendi sudah melaju, "Bruuuuuumm! Ciiiit!" Rem mobil tersebut berdecit nyaring tepat di depannya, saat dia melambaikan tangan ke jalan untuk menghentikan taksi. Buru-buru sekali Aryana melompat ke atas trotoar kembali. "Kau! Pria tengik! Mau aku mati?" Keluhnya sambil mencak-mencak berkacak pinggang. Rendi tersenyum, pria itu melongokkan kepala keluar dari jendela mobilnya. "Naik sayang, ayo aku antar pulang!" Seru Rendi sambil tersenyum renyah. Pria tersebut menatap wajah Aryana, gadis itu tetap tidak mau menerimanya. Malah pura-pura tidak mendengar apa yang barusan dia ucapkan padanya. Aryana mel