Nayla belum memutuskan. Dalam hati Nayla masih berharap rumah tangganya ini bisa berubah seperti layaknya rumah tangga yang pernah ia impikan sejak kecil. Menikah sekali saja dalam seumur hidup dan menemukan pria yang baik untuk di jadikan pendamping seumur hdup. Tentunya, selama ini, Utama cukup masuk dalam kriteria lelaki yang Nayla harapkan. Walaupun butuh waktu untuk membuat lelaki tampan itu agak melunak dan tidak seperti kanebo kering. Hari ini, rutinitas Nayla sudah jelass. Ia harus berangkat pagi -pagi sekali ke Kampus. Karena hari ini adalah hari pertama ujian semester baginya. Setelah masak, Nayla segera bersiap di kamar. "Kamu mau kemana? Tumben pagi -pagi sudah rapi?" tanya Utama pada Nayla. Utama baru saja masuk kamar setelah semalaman ia tertidur di ruang kerja karena lem