Noah terlalu banyak diam akhir-akhir ini. Sebelum sarapan atau ketika sarapan kami selalu mengobrol hal-hal random. Menceritakan soal Paman Vegan dan keluarganya atau Jhonny dan teman-temannya. Kita terdiam di ruang makan. Aku menduga dia menyimpan banyak hal di kepalanya. Kemungkinan besar adalah soal permintaan ibunya agar dia segera pulang. Dua hari lalu, Aselin menelfon dan berbicara dengan kami. Banyak kalimat bujukan agar kami pulang. Noah tak banyak kata selain penolakan sesekali. Tapi aku bisa mendengar tidak ada keseriusan di suaranya. Maksudku, kemungkinan dia ingin pulang tapi ada sesuatu yang memberatkan langkahnya. Aku merasa bersalah jika alasan itu adalah aku. "Kau yakin tidak menghabiskan sarapannya?" tanyaku padanya. Grits di mangkuk itu masih setengah penuh. Pada