Sore hari, Noah pulang membawa banyak makanan. Entah berapa upah yang didapatnya tetapi aku menduga dia tak bekerja di tempat sembarangan. Makanan yang ia bawa pulang sangat beragam hampir seperti makanan yang berasal dari restoran bintang lima. Walaupun restoran mewah sulit di temukan di tempat ini. Sembari menyiapkan makanan ke atas meja untuk makan malam---aku ingin kami masih sempat makan malam sebelum Noah pergi ke Bar----kami berbincang-bincang meskipun Noah banyak membungkam mulut dan fokus pada ponsel. Andai saja aku punya keberanian akan kutanyakan apa yang membuatnya sibuk. Pekerjaannya tidak seperti dulu yang harus menggunakan ponsel. Bahkan hampir 24 jam dia berada di layar ponsel atau paling tidak komputernya. Seharusnya dia bisa punya banyak waktu denganku sebelum dia per