Ketika aku dan Pamela sampai ke rumah, Jasmine terlihat masih memotret semua lukisan yang ada di rumah itu. Dia sudah sampai di ruang tamu, dan menjerit senang saat Pamela memanggil sembari merentangkan tangannya di ambang pintu.
Dua jiwa rapuh itu saling memeluk erat. Melepaskan kerinduan yang terasa seperti gelembung yang memerangkap udara. Adegan itu berlangsung lama, sementara aku hanya bisa mengamatinya dari ambang pintu dengan senyum sukacita.
Sampai pada akhirnya Jasmine mengajak Pamela masuk sembari membawa paper bag yang berisi makanan dan sesuatu yang berupa kejutan kecil dariku untuk Jasmine. Semoga itu bisa menjadi sesuatu seperti sulap untuk mengembalikan senyumnya.
Walaupun senyum yang kurindukan memang sudah dikembalikan oleh kehadiran Pamela. Dan aku bersyukur untuk it
