Part-18

846 Words

"Aku bilang lepas!" "Aku nggak mau." "Kalau begitu, aku teriak lebih kenceng biar kamu dimarahin Ayah," ancam Naura. "Situ teriak! Nanti juga kamu sendiri yang malu. Apalagi Ayah suka banget godain kamu." "Aku benci sama kamu. Aku marah banget sama kamu." Air mata Naura kini mulai menetes. "Kok nangis?" tanya Saka sambil mengusap air mata Naura dengan jarinya. "Kamu jahat sama aku. Kamu udah mainin aku," tuduh Naura. "Siapa yang mainin kamu? Aku nggak pernah mainin kamu. Aku bersumpah, aku mencintai kamu. Bahkan sudah sejak dulu." "Lalu, untuk apa kamu pergi berdua sama Salsa?" "Kapan?" "Tadi siang. Aku ke kantor Papa. Pas aku keluar toilet, malah liat kamu jalan berdua bareng Salsa. Salsa gandeng lengan kamu." Saka tersenyum. "Aku akan menjelaskan semuanya. Tapi aku mohon, jang

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD