28. Hak Istri Sah

1503 Words

Aura membawa satu tentengan oleh-oleh yang sempat dibelinya tadi di Surabaya sebelum pulang ke rumah. Hanum menatapnya lekat, Aura masih tampak lelah, namun wajahnya terlihat bersemu. “Bagaimana pemakamannya? Kamu bertemu Tharik?” tanya Hanum. Aura menyodorkan tentengan itu. “Lancar, aku ketemu sama mas Tharik, tapi aku coba menghindar, aku masih takut, Bu.” Aura berjalan ke dalam, inginnya langsung masuk kamar, ada sesuatu yang dia sembunyikan dan dia tak mau ibunya tahu itu. “Terus kamu menginap di mana semalam?” tanya sang ibu membuat Aura mengatupkan bibirnya, dia sudah memegang handle pintu kamar dengan tangan yang mulai gemetar. “Di rumah teman, aku istirahat dulu ya Bu, oiya seperti chat aku tadi, besok kita mulai jualan lagi ya. Aku sudah siap,” ucap Aura. “Ya sudah kamu tidu

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD