29. Rasa yang Setara Dosa

1780 Words

Pada esok harinya, Barra yang memang terbangun cukup siang karena kelelahan itu langsung berjalan menuju rumah makan sang ibu mertua setelah mandi. Leona katanya sedang berolah raga pilates. Dia melihat ibunya berdiri di belakang meja kasir seraya mengembalikan uang pelanggan yang membayar. Senyum Hanum tampak lebar ketika Barra menyapanya, “mau makan siang apa, Nak?” tanya Hanum. Barra memperhatikan etalase, pandangannya menuju ke arah dapur dan kembali ke Hanum. “Ibu, sendirian?” tanyanya berbasa basi. “Iya, Aura lagi belanja tepung untuk membuat mendoan, tadi tiba-tiba habis karena ada pesanan mendadak,” ucap Hanum. “Oh gitu, padahal ingin makan mendoan,” ucap Barra. “Nanti kalau Aura sudah datang, ibu minta dia gorengkan terus bawa ke rumah kamu ya,” ucap Hanum membuat Barra ter

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD