Ngidam (2)

1974 Words

Ngidam (2)   Argan mengucek matanya dan membelalakan mata sekali lagi. “Sekarang udah malam, Na. Mau nyari di mana? Pasti udah tutup.” Nara melirik jarum jam. Sudah jam sebelas malam. Memang jam segini kios-kios yang menjual oleh-oleh khas Purwokerto biasanya sudah tutup. “Besok lagi ya. Mas janji besok bakal nyari semua makanan yang diinginkan Nara.” Nara tak tega juga jika meminta Argan keluar malam hanya untuk memenuhi keinginannya. “Janji ya besok beliin,” rajuk Nara. “Iya, Mas janji.” Nara membalikkan badan. Argan memeluk Nara kembali. “Mas, punggungnya dielus-elus, ya,” pinta Nara. Argan menurut. Tangannya masuk ke dalam baju atasan Nara, lalu mengusap-usap punggung istrinya. “Mas, sambil digaruk. Agak gatal...” Argan lagi-lagi menurut. Ia menggaruk-garuk punggung Nara

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD