Seketika, Reiki pun langsung diam membatu. Untuk beberapa detik, Reiki merasakan jika yang dia dengar saat ini. Seperti sedang dalam mimpi dan itu membuatnya tidak bisa menerima semuanya. "A … Airin!" Ucap Reiki dengan bibir gemetar dan dia menatap wajah wanita yang ada didepannya saat ini. "Ka … kamu! Tidak! Kamu tidak mungkin dia!" Ucap Reiki sambil menggelengkan kepalanya berkali-kali. Dia pun menampar pipinya dan itu terasa sangat sakit baginya. "Sakit! Berarti ini bukan mimpi! Tapi, kamu … kamu …. Kamu pasti berbohong kan?" Tanya Reiki yang masih tidak percaya, jika wanita yang ada didepannya saat ini adalah Airin, wanita yang paling dia cintai selama ini. Sementara itu, Airin pun tersenyum sambil menganggukkan kepalanya. "Aku memang Airin, sahabat kamu dan dahulu … kita sering