Fean meninggalkan mobilnya dengan terburu-buru. Di depan garasi sana, sedan putih milik Dara sudah terparkir. Sedangkan di belakang Fean, sang ajudan yang tertinggal tampak menyusul dengan agak berlari sambil menenteng tas kerja Fean. Fean mengabsen suasana rumahnya yang sepi sambil menanyakan keberadaan Dara kepada sang ART yang membukakan pintu untuknya. “Di dapur?” ucap Fean mengulang penjelasan sang ART. Sang ART mengangguk membenarkan. “Iya, lagi bikin bumbu rujak, terus tadi sempat bilang pengin lemon tea, tapi katanya mau nunggu Pak Fean soalnya enggak yakin lemon tea buatan sendiri bisa seenak buatan Pak Fean.” Menyimak balasan tersebut, Fean refleks tersenyum geli. Ia bergegas menyusul sang istri ke dapur setelah sebelumnya sampai mengucapkan terima kasih kepada sang istri. S