32. Racun

1264 Words

“Uhuk! Uhuk!” Rin yang duduk menjelujungkan kaki tak berhenti batuk sejak tadi pagi. Entah kenapa pagi ini tubuhnya kembali merasakan sakit. Cklek …. Pintu kamarnya terbuka dan muncullah Tokugawa dengan membawa satu buket bunga tulip biru di tangan. Melihat suaminya, Rin berusaha menahan batuknya meski tenggorokannya terasa gatal. “Sayang,” serunya saat Tokugawa berjalan mendekat. “Aku membawakan bunga untukmu,” ujar Tokugawa dan memberikan buket bunga itu untuk sang istri. Menarik kursi di sisi ranjang kemudian duduk dan menatap Rin yang terlihat sumringah menerima hadiah yang ia bawa. “Terima kasih. Jadi, kau baru saja pulang dari sana?” tanya Rin dengan seraya mencium wangi bunga yang saat ini di tangan. Jika suaminya membawakannya bunga ini, itu berarti ia baru pulang dari tempat

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD