Extra Chapter 19

1140 Words

Seline tidak dapat berhenti tersenyum ketika melihat kakinya yang dibungkus sepatu baru, dan malahan ini satu pasang dengan Zain. Begitu keluar dari mobil, Seline langsung menempel pada Zain, menggandeng tangan sang pria sembari menempelkan pipinya pada bahu Zain. “Jalan yang normal, Seline,” pinta Zain dengan napas yang terdengar berat. Melelahkan sekali membawa bocah satu ini. “Ada Ibu loh, Mas. Nanti beliau kecewa kalau lihat kita jauh-jauhan. Emang Mas mau tanggung jawab?” menanyakan kata Mas dengan bibir yang ada disamping telinga Zain, membuatnya merinding saja karena hal tersebut. “Loh, itu Ibu lagi teriak-teriak?” Begitu memasuki butik yang dimaksud, mereka mendengar suara Ibu Aini yang berteriak. Dan sosok tersebut sepertinya tidak menyadari keberadaan Zain dan Seline, posisi

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD