Extra Chapter 22

2183 Words

“Tujuan Ayah ngasih tau mereka semua ya biar kamu gak dipandang sebelah mata. Tetep ya sekarang semuanya itu berdasarkan uang. Ayah yakin kalau kamu sering digoda sama mereka ‘kan? kalau ginimah kan pasti tahu diri lah. Mana paman kamu ada yang di Yayasan.” Mendengar penjelasan sang Ayah yang santai membuat Zain menghela napasnya dalam. Dia datang ke rumah sakit ini untuk memberikan laporan yang diinginkan sang Ayah. “Udah, jangan minta Zain kerjain hal kayak gini.” “Kamu soalnya pinter, Zain. Makannya Ayah minta bantuan ke kamu. udah Ayah bilang berkali-kali kalau mau berhenti disuruh-suruh, makannya nikah.” Zain itu bukan tipe pria yang mengumbar latar belakang keluarga, menurutnya itu sama saja dengan pamer dan besar dengan nama orangtua. Zain ingin besar oleh namanya sendiri, mungki

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD