Valerie bergeming di depan cermin kamar mandi. Bola matanya terarah ke bawah. Sementara pikiran entah berada dimana. Sepertinya, ia telah salah dalam melangkah. Kenapa harus menerima kakaknya? Sedangkan ia pernah menjalin hubungan yang sangat jauh dengan adiknya. Harus bagaimana sekarang?? Keluar dari mulut singa dan masuk ke dalam mulut buaya itu ternyata benar adanya. Harusnya, sejak awal ia tinggalkan saja keduanya. Kalau sudah begini, ia jadi sulit sendiri.
"Valerie??" panggil Clark yang sudah mulai khawatir. Karena Valerie yang tak kunjung keluar juga dari dalam kamar mandi.
Valerie mengembuskan napas kasar. Ia menghentikan lamunannya dan keluar dari dalam kamar mandi. Pintu kamar mandi dibuka dan ia langsung disambut raut wajah khawatir dari Clark.
"Kamu tidak apa-apa? Kenapa lama
