Bagaikan Sebuah Mimpi Buruk

1425 Words

Suara dentingan lift sudah terdengar. Tapi, Cedric masih diam saja di tempat, sampai Lucy yang berusaha untuk menarik Cedric keluar dan membuatnya tersentak. Cedric tepis dengan kasar tangan Lucy, dari lengannya dan berjalan sendiri dengan terburu-buru. Sudah sampai ke depan pintu ruangannya. Namun tiba-tiba saja, langkah Cedric terhenti. Ia bergeming di tempat sambil memasang indra pendengarannya baik-baik. Seperti tengah menunggu sesuatu dan memang benar hal itu, yang sedang ia lakukan sekarang. "Kenapa diam di sini?" tanya Lucy yang bingung dengan apa yang tengah Cedric lakukan ini. Yaitu diam mematung dan diam seribu bahasa. Setelah beberapa saat, suara dentingan itu terdengar dari ujung koridor ruangan. Cedric memutar kepalanya pelan-pelan dan melihat ke arah pintu lift, yang kin

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD