bc

BELAHAN JIWA NARA

book_age18+
8
FOLLOW
1K
READ
forbidden
HE
heir/heiress
sweet
mystery
loser
campus
friends with benefits
like
intro-logo
Blurb

Mengisahkan tentang kisah cinta pasangan dengan kehidupan berbeda, Seera yang di haruskan hidup sebagai gadis Mandiri dan pekerja keras harus di pertemukan dan menjalin Asmara dengan sosok Pria bernama Nara yang juga pewaris tunggal kekayaan Himawan Wijaya. Kehidupan serta lingkungan mereka yang bertolak belakang itu akan menjadi pusat cerita dan ujian untuk kisah cinta mereka.

Seera Aulia Yasmin yang juga sebelumnya bernama Seera Aulia Eijas sukses menjadi mahasiswi terbaik di sebuah Universitas ternama di Negara tersebut. Dan Universitas itu ternyata milik keluarga Himawan Wijaya, hal itu sangat berbeda dengan sosok Nara yang hanya belajar seadanya dan lebih mementingkan kehidupan bebasnya.

Seera pun di tunjuk menjadi sosok guru untuk mahasiswa kaya yang juga memiliki popularitas tinggi bernama Nara, mampukah Seera mengubah sisi buruk Nara dan membuat Nara lulus dengan nilai yang memuaskan.

chap-preview
Free preview
HOUSEKEEPING!
Seorang lelaki yang tertidur pulas di atas ranjang hotel itu terlihat menggeliat, sebuah bel dan dering ponsel mungkin saja telah mengganggu dirinya. Ia pun terbangun dengan raut wajah yang terlihat kesal, "Gila saja kau Emil, sepagi ini kau membangunkan ku." Ucapnya kesal sembari menatap layar ponsel miliknya. Dan seseorang lainnya di luar sedikit berteriak, "Housekeeping." "Ya, Ya.. " Sahut lelaki bertubuh atletis yang memiliki raut wajah tampan itu. Ia pun beranjak dari atas ranjang tersebut, lalu Ia berjalan sembari bertelanjang dada. tak lupa lelaki itu meraih kemeja miliknya untuk Ia pakai, dan kembali berjalan menghampiri pintu utama kamar hotel tersebut. Setelah berada di depan itu, Ia pun membuka pintu kamar tersebut. Tanpa melihat orang yang berada di hadapan pintu itu, "Mulailah dari kamar mandi, Aku akan segera berangkat tanpa mandi." Ucapnya sembari berjalan kembali menuju kamar tersebut. Wanita housekeeping itu menarik nafasnya, "Huuuhhhh" Dan tanpa menunggu lama, Ia pun segera memasuki kamar mandi tersebut untuk segera menjalankan tugasnya sebagai Housekeeping. Wanita itu adalah Seera Aulia Yasemin, seorang wanita muda cantik dan pekerja keras. Ia bekerja di sebuah hotel "Samudera Wijaya Hotel." Hotel berbintang lima yang begitu sangat mewah dan megah, Ia pun memiliki waktu kerja yang sangat singkat. Karena seorang Manager hotel yang sangat menyayanginya, ia pun mengijinkan Seera untuk bekerja dan melakukan waktu lainnya dengan bersekolah. Setelah selesai membersihkan kamar mandi, Seera pun terlihat diam-diam keluar dari kamar mandi tersebut. Entah mengapa, yang jelas Informasi dari teman nya si Penyewa hotel dengan kamar terbaik dan termewah itu sangat lah ketus dan galak. Dan di saat menurut Seera kamar itu sepi, Ia pun segera keluar dari kamar mandi tersebut. "Jorok sekali Klien hotel ini, setiap kali membersihkan kamarnya, selalu saja banyak tisu berserakan." Keluh Seera sembari tetap membersihkan kamar tersebut. Beberapa saat kemudian, Seera pun telah selesai dari tugas terakhir nya. Kebetulan kamar Pria itu adalah kamar terakhir untuk dirinya, seseorang pun datang saat Seera hendak menutup kamar tersebut. "Selamat pagi, bisakah saya meminta bantuan mu?" Tanya seseorang dengan memakai Jas rapi, Seera terdiam dan hanya mengangguk dengan pelan. Lalu, "Saya Rama, supir dari Tuan Martin. Klien Hotel VVIP 102. kebetulan barang Tuan Martin tertinggal di kamar tersebut, dan saat saya kembali kamar hotel sudah tidak dapat di buka." "Maaf Tuan, Kebetulan jika kamar sudah dibersihkan dan di tutup lalu penyewa nya sudah melakukan Check out setelahnya, kamar tidak dapat di buka dengan menggunakan Akses Card lama. Jadi, Tolong suruh Tuan Martin pemilik barangnya menemui petugas kami." Ucap Seera dengan tegas. Supir tersebut menatap kesal kearah Seera, "Gila saja, Tuan ku sudah terlambat menuju Bandara. Kau malah mempermainkan aku." Seera menggelengkan kepalanya, "Saya tidak mempermainkan anda Tuan, Ini sudah Prosedur hotel kami, dan maaf saya tidak bisa membantu anda saat ini. kecuali Tuan Martin yang datang untuk mengambil barangnya. kami tidak bisa bertanggung jawab lebih atas kehilangan barang yang tertinggal. maka dari itu beritahu Tuan Martin mu untuk menemui Staff kami." Ia mengatupkan kedua tangan nya itu dan tak henti menunjukkan sebuah senyuman ramah. walaupun sebenarnya Seera sangat kesal dengan orang yang sedang berada di hadapan nya itu. "Kalau begitu, Antarkan aku menuju ruangan Manager mu!" Teriak Supir tersebut. Seera mengerutkan dahinya dan Ia tetap bersikukuh untuk tidak memberikan barang tersebut. Perdebatan pun terjadi diantara Seera dan Supir bernama Rama itu. supir itu bersikukuh untuk Seera segera membantunya dengan memberikan Akses Card baru atau memberikan barang Tuan nya yang tertinggal. sedangkan, Seera bersikukuh tidak bisa memberikan barang tersebut karena tidak sesuai dengan nama penyewa kamar hotel tersebut. "Kau membuat Tuan ku terlambat menuju Bandara!" Teriaknya. Dan Seera membalas teriakan nya, "Dan kau sudah menghalangi ku yang seharusnya sudah pergi ke Kampus!" Di tengah perdebatan itu, seseorang pun menghampiri mereka berdua. "Maaf Nyonya, Saya Martin Hendrawan Eijaz. Saya ingin membawa barang saya yang tertinggal." Ia menunjukkan sebuah kartu Tanda pengenal, Seera meraihnya dan terlihat menatap kartu tanda pengenal itu. Lalu, Ia juga melihat kertas yang berisi nama-nama penyewa itu. Seera pun mengangguk, tidak lama kemudian Ia segera membawakan barang penting tersebut. "Maaf Tuan sudah membuatmu terlambat untuk pergi ke Bandara," Ucap Seera dengan senyuman sumringahnya. Martin pun tersenyum juga menganggukkan kepalanya dengan pelan. "Dan lain kali suruh supir mu ini memperlakukan wanita dengan baik. juga beritahu dia, bahwa setiap Staff Hotel diharuskan untuk mentaati peraturan yang Hotel itu miliki." Martin tersenyum saat melihat sikap gadis cantik di hadapan nya itu. "Atas nama karyawan saya, saya meminta maaf dan saya sangat hargai apa yang sudah anda lakukan." Seera mengangguk dengan pelan, "Baik Nona, kalau begitu terimakasih sekali lagi." Ucap Martin Kembali. Martin pun berpamitan kepada Seera, Seera yang masih berdiri terpaku hanya mengangguk dengan pelan. Lalu, "Huh.. " Ucapnya saat melihat Martin dan supirnya itu pergi, Seera melihat jam tangan yang melingkar tangan nya. "Astaga! Aku sudah terlambat." Seera berlari sembari mendorong peralatan yang selalu ia bawa saat membersihkan ruangan kamar hotel. "Seera kau terlambat masuk kelas." Ucap Lala sahabatnya itu. "Ya, dan semua ini karena Ulah supir itu!" Seera segera mengganti pakaian nya itu, "Dia tidak mengerti prosedur setiap hotel, dan Aku membuatnya memahami peraturan itu." Celoteh Seera di balas sebuah godaan dari sahabatnya itu. "Apa Kau menindas nya Seera?" "Ah Lala, untuk apa aku menindas supir itu,. Aku tidak mau membuat masalah disini. Kami hanya saling bersikukuh dengan pendapat masing-masing, dan aku rasa aku lah yang benar." Ucap Seera dengan bangga. Sahabatnya itu sedikit menghampirinya, "Ah..ha.. Tentu saja Seera sahabat ku selalu benar, pergilah Seera kau sudah. terlambat." Ucapnya. "Baiklah, Aku pergi ya." Lala mengangguk lalu tersenyum, melihat Seera bahagia itulah yang Lala harapkan sebagai sahabat dan menurut Lala, Seera adalah sosok Perempuan yang sangat kuat, mandiri, pintar dan Ia selalu mementingkan kepentingan orang lain. "Mm, Berbahagialah kamu Seera." Ucap Lala sembari tersenyum dengan sempurna. ** Beberapa menit pun berlalu, Seera terlihat sedang menunggu Bus datang menjemputnya. Sebuah mobil berwarna hitam berjenis Limusin itu berhenti tepat di hadapan tubuh Seera berdiri. "Huh, Apalagi sih ini. Ada apa dengan hari ini." Gumam nya mengeluh karena menurut nya hari ini sangatlah membuat dirinya merasa sangat kesal, seseorang pun keluar dari dalam kendaraan mewah tersebut. "Selamat Pagi Nona, saya Rama. Supir dari Tuan Martin yang baru saja bertemu... " "Ya, ada apa Pak Rama?" Tanya Seera kesal kepada Supir tersebut. Rama sang supir itu pun menjawabnya, "Tolong jangan buat saya di Pecat oleh Tuan Martin Nona. Tuan Martin menginginkan saya mengantar Anda sampai ke tempat tujuan anda saat ini, Dan jika anda Menolak, Tuan Martin sudah pasti akan memecat saya." Keluh nya Pada Seera. "Ucapkan pada Tuan mu itu, saya sudah memaafkan bahkan melupakan permasalahan pagi tadi. Tidak perlu mengantar, karena Bis saya sebentar lagi sampai." Rama mengatupkan kedua tangan nya itu, "Saya Mohon Nona." Melihat hal itu, Seera merasa Iba dan kasihan. Walaupun mungkin saja Usia Rama tidak terlalu tua untuknya bahkan mungkin saja sebanding dengan usia Seera, ia tetap saja merasa kasihan saat melihat dan mendengar Rama memohon di hadapan nya. "Baiklah, Tetapi tidak perlu di masukan ke dalam. Saya takut mereka bergosip mengenai saya." Kata Seera pada Rama. Rama pun mengangguk dengan pelan, lalu Ia membukakan pintu untuk Seera dan Seera pun segera masuk kedalam kendaraan yang begitu sangat mewah itu. Dengan wajah penuh Sumringah, Seera begitu bahagia karena merasakan rasanya menjadi salah satu orang yang duduk di dalam kendaraan mewah itu. Bahkan hatinya tak henti berucap, 'Ah mimpi apa aku semalam. Andai Mama di sampingku, mama pasti sangat bahagia.' Seera.. Seera.. Si Gadis polos, lugu, dan pintar ini benar-benar merasa bahagia, walaupun pada sebelumnya Ia begitu merasa kesal dengan apa yang ia lalui hari ini. Kendaraan mewah itu sudah memasuki Gerbang Universitas Samudera Wijaya, sebuah Universitas ternama yang siapa saja sangat ingin melanjutkan sekolah di dalamnya. Karena, setiap Mahasiswa atau Mahasiswi yang bersekolah di sana sudah dapat di pastikan kesuksesan nya dan Seera bagaimana ia bisa masuk ke dalam Universitas itu. Ya, Seera adalah salah satu murib pandai di dalam sekolah Negeri Utama Jakarta. Dia berhasil mendapatkan Beasiswa di Universitas tersebut, tidak hanya itu setiap bulannya Seera akan mendapatkan uang saku karena mendapatkan sebuah kepercayaan untuk mengajar Mahasiswa yang memiliki keterlambatan dalam belajar. Wow.. Bukankah main, Seera memang sangat Produktif sebagai gadis di usia. Di saat Orang lain bermain, Ia harus fokus dalam belajar dan bekerja. Seera hanyalah gadis biasa, Ia pun sempat merasakan iri kepada gadis seusianya. bahkan, Seera yang seharusnya menikmati masa-masa Indah bersama Ayah dan Ibunya, Justru Seera tidak rasakan sama sekali. Seera yang malang, Seera yang kuat bahkan hebat. Di tengah kesibukan nya itu Seera masih bisa merawat ibu kandung yang memiliki kesehatan mental yang sangat buruk, Ia sama sekali tidak pernah mengeluh. bagi Seera Cintanya, Permata hatinya, bahkan nafasnya hanya akan ia berikan pada Ibunya. Seera terdengar mengatakan sesuatu, "Pak Rama, Sudah sampai sini saja." Rama enggan mendengar, sebagai perintah yang diberikan Tuan Martin, Rama harus mengantar Seera sampai ke dalam lobby Universitas tersebut. Dan sesampainya di sana, Seera mendelik kesal karena semua siswa memperhatikan kedatangan nya. "Fyuuuhh... Ya Tuhan, Mana mungkin anak dengan biaya mengandalkan Beasiswa ini bisa datang dengan Limusin? ah pasti mereka mulai bergosip mengenai diriku. Tenanglah Seera, tenanglah." Ucap Seera sembari menarik nafas dan menghempaskan ke sembarang arah. Rama membuka pintu mobil tersebut, "Silahkan Nona Seera." Seera yang pada saat itu mendengar suara lembut Rama membuatnya tak henti bergidik. "Saya harap kita dapat bertemu kembali Nona," Bisik Rama dengan senyuman Sumringah di bibirnya. Terpaan angin membuat mata Seera sedikit menyipit, Rama berpamitan dan semua mahasiswa di sekitar Seera tak henti berbisik satu sama lain. Bukan karena mereka tak percaya mengenai Seera yang dengan mudah memakai kendaraan mewah tersebut, tetapi mereka bertanya siapakah Seera. Tak satupun Orang yang pernah melihat keberadaan Seera, semua karena kelas Seera sebagai Kelas karyawan di buka setelah kelas mereka selesai. Dan hari ini, Seera mendapatkan tiket untuk belajar sebagai Siswa Reguler yang tetap mengandalkan Beasiswa miliknya. Dan hal itulah yang membuat Seera datang sepagi ini. Barisan para Pria itu tak henti memberikan tatapan berbeda kepada Seera, "Siapakah dia?" Beberapa dari barisan lelaki itu pun bertanya mengenai siapa wanita dengan kendaraan limusin itu dan Seera terlihat berjalan dengan terburu-buru. Lalu, beberapa wanita yang berkumpul pun melakukan hal yang sama. Terutama Geng terfavorit yang terkenal dari kalangan orang-orang kaya, mereka tak henti membicarakan sosok Seera. "Emil, seperti kamu memiliki saingan baru. Dan berhati-hati, Nata Nara Himawan akan mulai mencari wanita itu. Lalu dengan sangat pasti Ia akan memacari wanita Limusin itu." Celetuk salah satu anggota geng bernama Angela. Salah satu lainnya pun menepuk kening Angela, "Shut Up Angel, Kamu mau hari ini memakan hati Harimau. Rasanya pahit dan pasti mendengar sebuah auman keras." Timpalnya menyeletuk. Angela tertawa begitupun Alana, Dan Emil terlihat terdiam membisu, tatapan dingin Ia berikan pada sosok Seera yang sudah berjalan melewati dirinya. "Nara, Tetap menjadi milik ku. Dan tidak akan ada Wanita manapun yang akan menggantikan posisi ku." Ucap Emily Putri Herlmbang, salah satu pemilik saham di dalam Universitas tersebut. Mendengar kalimat angkuh dari sosok Emily, Kedua teman nya pun bergidik takut. Mereka tidak berani melawan Emily, Apalagi sosok Emily yang menjadi gadis terfavorit di Area Kampus reguler tersebut.

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

CINTA ARJUNA

read
12.6K
bc

Pembalasan Istri Tersakiti

read
8.2K
bc

Istri Tuan Mafia

read
17.2K
bc

Takdir Tak Bisa Dipilih

read
3.6K
bc

Tergoda Rayuan Mantan

read
24.3K
bc

Ayah Sahabatku

read
22.1K
bc

Dipaksa Menikahi Gadis Kecil

read
21.9K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook