Satu bulan kemudian … Rivan’s POV “Untuk besok jadwalnya hanya meeting jam sepuluh, Pak. Sisanya tidak ada,” ucap Imam sembari menaruh berkas di meja. “Ini yang tadi Pak Rivan minta dari Divisi Humas.” “Oke. Untuk tiga hari kedepan gimana, Mam?” “Tiga hari kedepan ada meeting di Hotel Jasmine—” “Itu ajukan besok aja sekalian. Siang jam satu. Sana harus mau. Kalau enggak, batal.” “Baik, Pak.” “Ada lagi dalam tiga hari?” “Hanya itu, Pak. Selebihnya tidak ada. Paling beberapa berkas sedang menunggu acc dari Pak Rivan. Itu yang sudah saya kasih sticky note warna pink fanta.” Imam menunjuk tumpukan berkas di sudut meja. “Oke. Besok saya selesaikan. Setelah itu, saya akan ambil libur dua hari.” “Baik, Pak. Nanti saya sampaikan kalau ada yang bertanya.” Aku menatap map yang