Marina keluar dari kamar mandi setelah mandi pagi dengan handuk putih melilit tubuhnya dan rambut basah masih menetes air. Uap hangat mengikutinya keluar, menciptakan kabut tipis di ruang rawat VVIP yang mewah. Saat ia berjalan menuju kursi untuk berias dengan langkah pelan, tiba-tiba telinga mendengar suara erangan lemah dari arah tempat tidur. Draco membuka matanya perlahan, kelopak mata bergerak berat melawan efek obat bius yang masih tersisa setelah operasi panjang semalam. Marina langsung mendekat dengan tergesa. Tangannya yang masih basah langsung menggenggam jemari sang suami. "Draco! Kamu sudah sadar!" engahnya dengan suara terbata, lega. Air mata menggenang di pucuk pelupuk, cermin rasa bersalah sekaligus syukur. Dia segera menekan tombol panggilan perawat, meminta tenaga med

